PENGARUH LETAK KEROPOS TERHADAP KUAT AKSIAL KOLOM BETON BERTULANG

Kolom merupakan struktur tekan yang mempunyai peranan penting pada bangunan, sehingga keruntuhan kolom merupakan lokasi kritis yang dapat mengakibatkan keryntuhan total bangunan. Salah satu yang mengakibatkan kerusakan pada kolom yaitu keropos. Keropos (honeycomb) mengakibatkan kerusakan, dapat bersifat struktural atau non-struktural tergantung pada lokasi dan luasnya keropos (Konstruksi Beton, 2000).

Pada penelitian ini sampel yang dibuat terdiri dari 6 sampel silinder dengan ukuran diameter 15 cm dengan tinggi 30 cm sebagai kontrol mutu, dan 8 sampel kolom dengan ukuran lebar 12,5 cm dan tinggi 75 cm sebagai sampel pengamatan letak runtuhan dan kuat aksial. 2 kolom normal tanpa keropos, dan 6 kolom terdapat keropos dengan volume 387,84 cm3 yang sudah direncanakan dan letak keropos berbeda terdiri dari 2 keropos pada posisi tumpuan, 4 terdapat keropos pada posisi 1/4 dan 1/2 panjang bentang.

Hasil kuat tekan silinder rata-rata cor 1 sebesar K-288,412 kg/cm2, dan cor 2 sebesar K-226,263 kg/cm2, hasil perhitungan kuat tekan pada sampel kolom menunjukkan bahwa sampel normal memiliki kuat tekan rata-rata 245,156 kg/cm2, sedangkan sampel dengan area keropos ditumpuan memiliki kuat tekan rata-rata 163,246 kg/cm2 , dan sampel kolom dengan area keropos pada 1/4 dari panjang bentang memiliki kuat tekan rata-rata 141,856 kg/cm2, untuk kolom dengan area keropos pada 1/2 dari panjang bentang memiliki kuat tekan rata-rata 144,141 kg/cm2.

Hasil pengujian kuat tekan kolom terlihat semua keruntuhan sampel terjadi di area yang terdapat keropos. Untuk kuat tekan kolom yang terdapat area keropos mengalami penurunan kuat tekan sebesar 41% (104,408 kg/cm2) dari sampel kolom normal dengan kuat tekan rata-rata sebesar 254,156 kg/cm2, dan rata-rata kuat tekan pada sampel kolom yang terdapat keropos sebesar 149,747 kg/cm2.