ANALISIS KAPASITAS DRAINASE STUDY KASUS (KAWASAN PERUMAHAN BUKIT JATISARI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG)

Penduduk Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,5% yang tercatat pada 10 tahun terakhir, yang menyebabkan kebutuhan hunian meningkat. Hal ini menyebabkan perubahan landuse dan menyumbang bertambahnya aliran 'run off' sehingga berpotensi banjir. Kawasan rawan banjir ditetapkan berdasar kriteria lokasi yang secara berkelanjutan terdapat genangan air dengan kurun waktu enam jam atau lebih selama musim hujan berlangsung (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, 2022). Kawasan Jatisari masuk dalam kawasan rawan banjir yang diakibatkan adanya penyempitan saluran drainase sehingga rumusan masalah yang dianalisis terkait bagaimana kapasitas drainase kawasan Jatisari, debit banjir yang berpotensi, dan bagaimana pemodelan saluran yang dapat mengatasi banjir. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi eksisting, menghitung debit banjir dan menganalisis banjir saluran drainase optimal.

Stasiun hujan yang berpengaruh adalah STA Sumur Jurang dengan menggunakan software AProb untuk menganalisis frekuensi log normal. Debit 5th hasil analisis dengan menggunakan metode rasional untuk Jl. Glatik sebesar 2,5 m3/dt dengan koefisien pengaliran 0,95, debit di Jl. Semarang-Boja kala ulang 5th sebesar 1,0 m3/dt. Berdasarkan analisis kapasitas saluran kondisi saluran eksisting mengalami limpasan, maka perencanaan dimensi saluran eksisting Di Jl. Glatik memiliki dimensi 0,4 x 10 m direncanakan menjadi 1,0 x 1,0 m yang memiliki kapasitas saluran sebesar 3.57 m3/dt. Sedangkan di JL. Semarang - Boja dimensi saluran eksisting sebesar 0.5 x 0.5 m terdapat limpasan maka dimensi saluran yang direncanakan menggunakan dimensi 0.5 x 1.0 m memiliki kapasitas saluran sebenarnya 1.18 m3/dt sehingga dapat dinyatakan aman.