PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM OKSALAT DARI MOLASSES DENGAN ASAM NITRAT KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN

Pabrik Asam Oksalat dengan kapasitas 10.000 ton/tahun akan direncanakan pada tahun 2030 yang berlokasi di Gresik Jawa Timur dengan menggunakan reaksi oksidasi Molasses dengan asam nitrat yang menggunakan proses Oksidasi Karbohidrat
dengan asam nirat. Pendirian pabrik ini bertujuan untuk memenuhi permintaan Asam Oksalat yang setiap taahunnnya mengalami kenaikan, sampai saat ini Indonesia masih
mengimpor Asam Oksalat ini dengan jumlah yang terbilang cukup besar.

Reaksi pembentukan Asam Oksalat ini dibantu dengan katalis Asam Sulfat dan Vanadium Pentoxide. Reaksi pembentukan Asam Oksalat ini memiliki ∆H reaksi sebesar 120690.20 kJ/mol. Dengan jumlah ∆H reaksi menandakan reaksi yang berlangsung bersifat eksotermis. Sebagai langkah awal pembentukan Asam Oksalat dengan mereaksikan molasses dengan air yang dibantu oleh katalis asam sulfat dengan menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk kemudian dilanjutkan pembentukan Asam Oksalat yang berlangsung di reaktor oksidasi. Dalam reaktor alir berpengaduk berlangsung dalam fase cair dan bersifat irreversible pada suhu 70OC dengan tekanan 1 atm. Setelah terbentuk Asam Oksalat akan dimurnikan dengan evaporator dan
cryztalizer.

Dalam pendirian pabrik ini didukung oleh unit utilitas yang terdiri dari pengolahan dan penyediaan air 1892.502 m3/hari, penyediaan steam 60.698 kg, listrik 358.2105 kW,penyediaan bahan bakar 73.51 liter/jam. Pabrik Asam Oksalat ini juga
dilengkapi dengan pengolahan limbah dan laboratorium. Bentuk perusahaan yang akan direncanakan pada pabrik Asam Oksalat ini adalah perseroan terbatas (PT) dengan status perusahaan terbuka yang mendapatkan modal dari penjualan saham. Karyawan pabrik Asam Oksalat ini direncanakan berjumlah 185 orang yang terdiri dari karyawan shift dan karyawan non-shift dengan sistem organisasi line and staff. Pabrik Asam
Oksalat ini akan beroperasi selama 24 jam/hari atau 330 hari/tahun.

Berdasarkan analisa ekonomi, pendirian pabrik Asam Oksalat diperoleh nilai POS sesudah pajak sebesar, ROI setelah pajak sebesar, POT setelah pajak berkisar. BEP dan SDP masing-masing diperoleh sebesar 39% dan 18%. Berdasarkan analisa
ekonomi diatas dapat dikatakan pendirian pabrik Asam Oksalat dengan kapasitas 10.000 ton/tahun layak untuk didirikan.