UPAYA PENANGGULANGAN OLEH SATRESKRIM TERHADAP TINDAK PIDANA PENGGUGURAN KANDUNGAN DI WILAYAH HUKUM POLRES REMBANG

AMIN, MUHAMMAD SAIFUL (2024) UPAYA PENANGGULANGAN OLEH SATRESKRIM TERHADAP TINDAK PIDANA PENGGUGURAN KANDUNGAN DI WILAYAH HUKUM POLRES REMBANG. Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

[thumbnail of 201003742017896-SKRIPSI.pdf] Text
201003742017896-SKRIPSI.pdf

Download (231kB)

Abstract

Kejahatan Pengguguran Kandungan merupakan suatu hal yang melanggar norma agama, norma hukum, pengguguran kandungan ini sudah menjadi hal yang
biasa di dalam masyarakat khususnya kalangan remaja. Saat ini aborsi merupakan hal yang cukup serius mengingat banyaknya angka kehamilan di luar nikah akibat maraknya pergaulan bebas. Padahal secara resmi menurut Etika Kedokteran Indonesia, KUHP, dan Undang-Undang Kesehatan, Pengguguran kandungan di negara Indonesia dilarang karena alasan apapun, kecuali terdapat indikasi medis dan korban pemerkosaan sehingga praktik aborsi dapat di perbolehkan. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu permasalahan apakah faktor yang menjadi penyebab terjadinya tindak pidana pengguguran kandungan di wilayah hukum Polres Rembang? upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Satresrim dalam menanggulangi kejahatan Pengguguran Kandungan di wilayah hukum Polres Rembang? Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif. Adapun sumber data primer maupun data sekunder, sedangkan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan dan situasi lapangan, dan metode analisis data yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan menggunakan cara berpikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejahatan Pengguguran Kandungan disebabkan karena hamil diluar nikah. Pelaku kejahatan Abortus melakukan kejahatan ini karena faktor pendidikan dan malu akan merusak nama baik pelaku maupun nama baik keluarga pelaku. Faktor lain yang menyebabkan kejahatan pengguguran kandungan ini adalah karena lelaki yang menghamili pelaku tersebut tidak mau mempertanggung jawabkan hasil dari perbuatannya. Upaya-upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan upaya preemtif, upaya preventif dan upaya represif. Usaha-usaha yang dilakukan dalam penanggulangan kejahatan secara pre-emtif adalah menanamkan nilainilai/norma-norma yang baik sehingga norma-norma tersebut terinternalisasi dalam diri seseorang. Upaya preventif merupakan tindak lanjut dari upaya Preemtif yang masih dalam tataran pencegahan sebelum terjadinya kejahatan. Dalam penanggulanangan preventif yang ditekankan adalah menghilangkan kesempatan untuk melakukan kejahatan. Upaya Represif adalah upaya yang dilakukan pada saat telah terjadi tindak pidana yang tindakannya berupa penegakkan hukum (law enforcement) dengan menjatuhkan hukuman.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Upaya,Sat Reskrim,Pengguguran Kandungan
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - S1 Hukum
Depositing User: Fakultas Hukum
Date Deposited: 09 Oct 2024 05:31
Last Modified: 09 Oct 2024 05:31
URI: http://repository.untagsmg.ac.id/id/eprint/1269

Actions (login required)

View Item
View Item