Pranoto, Edi Efektivitas Hukum dalam Mengatasi Risiko Pemilu. Fakultas Hukum UNTAG Semarang, Semarang. (Unpublished)
![[thumbnail of EDI PRANOTO- Efektivitas Hukum Mengatasi Risiko Pemilu.pdf]](http://repository.untagsmg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
EDI PRANOTO- Efektivitas Hukum Mengatasi Risiko Pemilu.pdf
Download (531kB)
Abstract
Buku ini membahas tentang bagaimana hukum dapat bekerja untuk menjaga pemilu yang adil dan jujur di Indonesia. Pemilu adalah proses penting di mana masyarakat memilih pemimpin mereka, dan untuk itu, kita perlu aturan yang jelas dan kuat untuk menghindari kecurangan dan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Namun, ada banyak tantangan yang dihadapi dalam penegakan hukum pemilu, yang perlu kita atasi agar pemilu dapat berlangsung dengan lebih baik di masa depan. Pertama-tama, kita perlu mengevaluasi seberapa efektif hukum yang ada dalam menangani pelanggaran selama pemilu. Terkadang, aturan yang ada tidak bisa menanggapi pelanggaran dengan cepat, atau tidak cukup kuat untuk memberi efek jera kepada pelaku. Hal ini sering kali mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu. Untuk itu, kita perlu memperbaiki cara hukum bekerja dalam memproses pelanggaran, agar setiap pelanggaran bisa cepat ditindak dengan sanksi yang sesuai. Ada beberapa kendala yang menghambat implementasi hukum yang efektif. Pertama, banyaknya aturan yang tidak jelas atau terlalu rumit, yang menyulitkan petugas dalam menegakkan hukum. Selain itu, sumber daya di lembagalembaga yang bertanggung jawab juga masih terbatas, seperti Bawaslu dan KPU, yang perlu lebih banyak staf dan anggaran untuk bekerja dengan lebih efisien. Tidak hanya itu, teknologi juga belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung penegakan hukum, padahal teknologi bisa sangat membantu untuk mengawasi pelanggaran yang terjadi, termasuk di media sosial. Untuk meningkatkan efektivitas hukum dalam pemilu, ada beberapa strategi yang perlu dilakukan. Pertama, kita perlu memperkuat lembaga-lembaga yang mengawasi pemilu, seperti Bawaslu dan KPU, dengan meningkatkan anggaran, jumlah staf, dan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi untuk pengawasan. Kedua, prosedur hukum yang panjang dan rumit harus disederhanakan agar proses penegakan hukum bisa lebih cepat. Teknologi informasi yang terintegrasi juga perlu digunakan untuk mempermudah pengumpulan data dan memantau pelanggaran. Ketiga, kita harus memperbarui regulasi pemilu agar lebih jelas dan tegas, termasuk memperkuat sanksi bagi pelanggar untuk memberi efek jera.Selain itu, partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa pemilu berjalan dengan adil. Masyarakat harus diberdayakan untuk ikut mengawasi dan melaporkan pelanggaran. Kolaborasi antar lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga penegak hukum juga perlu ditingkatkan untuk memastikan hukum ditegakkan dengan baik. Secara keseluruhan, buku ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam bagaimana hukum bisa bekerja lebih baik dalam pemilu, dengan mengatasi kendala-kendala yang ada, memperbarui aturan yang sudah ada, dan menggunakan teknologi untuk membantu mempercepat proses hukum. Tujuannya adalah agar pemilu di Indonesia menjadi lebih kredibel, transparan, dan dipercaya oleh masyarakat.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - S1 Hukum |
Depositing User: | Fakultas Hukum |
Date Deposited: | 22 Mar 2025 04:20 |
Last Modified: | 22 Mar 2025 04:20 |
URI: | http://repository.untagsmg.ac.id/id/eprint/1615 |