MODEL PERIJINAN PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

ABSTRAK
Perijinan industri rumah tangga pangan merupakan wewenang dari Dinas Kesehatan untuk memberikan kepada pemohon dari masyarakat yang memiliki usaha industri rumahan. Dalam pemberian ijin tersebut harus sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis model perijinan PIRT pada Dinas Kesehatan Kota Semarang di masa Pandemik Covid-19 dan menganalisis faktor penghambat dan faktor pendukung model perijinan PIRT pada Dinas Kesehatan Kota Semarang di masa Pandemik Covid-19.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitaif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh peneliti secara langsung dari lapangan / tempat penelitian melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi terhadap informan penelitian.
Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi pandemi covid-19 mengharuskan pelayanan publik beralih menggunakan sistem online, hal tersebut juga berlaku pada penyelenggaraan pelayanan perijinann PIRT pada Dinas Kesehatan Kota Semarang yang telah menggunakan Sistem Perrzinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission) yang merupakan sistem elektronik terintegrasi yang dikelola dan diselenggarakan oleh Lembaga OSS untuk penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Tetapi masi terdapat permasalahhan dalam implementasi perizinan PIRT pada Dinas Kesehatan Kota Semarang, antara lain belum optimalnya penggunaan sistem perrzinan berusaha terintegrasi secara elektronik (online single submission), masih lemahnya implementasi sistem keamanan pangan dan kurang terintegrasinya sinergi dalam SKPT (sistem keamanan pangan terpadu), aspek perlindungan konsumen pangan yang masih terabaikan.
Kata Kunci: Perizinan, Industri Pangan, Masa Pandemi Covid-19, Online Single Submission