Pembangunan Fakultas Farmasi Gedung B Universitas Wahid Hasyim Semarang Kampus II Nongkosawit (Struktur Bawah)

Berdasarkan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada Proyek
Pembangunan Fakultas Farmasi Gedung B Universitas Wahid Hasyim Semarang Kampus II Nongkosawit Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, Penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1) Tidak semua hasil perencanan sesuai dengan riil kondisi lapangan semisal kedalaman tiang pancang yang tidak semuanya sama dengan perencanaan, ada yang lebih dalam dan ada yang kurang dari perencanaan.
2) Pekerjaan pemancangan melibatkan pihak ketiga sebagai subcon sehingga untuk percepatan pekerjaan kadang terkendala maslah jenjang komunikasi antara operator lapangan pihak subcon dengan pihak pelaksana dari pihak kontraktor pelaksana.
3) Cuaca hujan intensitas tinggi sangat berpotensi memperlambat proses pemacangan disebabkan alat pancang yang semakin kesulitan dalam bermanuver.
4) Hasil test PDA menunjukan bahwa pemancangan telah memenuhi spesifikasi sesuai dengan dokumen perencanaan terkait daya dukung tiang pancang ke tanah, integritas keutuhan tiang pancang dan besaran energi yang tersalur ke tiang pancang
5) K3 adalah faktor penting dalam suatu pekerjaan konstruksi tapi dalam pelaksanaannya cenderung masih abai atau dilaksanakan hanya sebagian saja.
6) Komunikasi aktif lintas sektoral sesuai dengan hirarki kerja masing-masing bidang dalam pelaksanan proyek menjadi salah satu kunci lancar dan berhasilnya target pekerjaan.