PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI PUPUK SEBAGAI SARANA PRODUKSI TANI YANG DILAKUKAN DISTRIBUTOR PUPUK DI KABUPATEN GROBOGAN

Pelaksanaan perjanjian jual beli pupuk antara konsumen dan dealer pupuk di Kabupaten Grobogan, suatu penelitian deskriptif analitis, dengan metode pendekatan yuridis empiris tentang proses pelaksanaan perjanjian jual beli, bentuk wanprestasi dalam perjanjian jual beli pupuk dan kaitannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lokasi penelitian ini adalah di Kabupaten Grobogan, karena merupakan langkah efisiensi dalam penulisan serta di Kabupaten Grobogan banyak yang menggunakan pupuk dan terapat banyakdealer Pupuk. Proses jual beli pupuk ini dilakukan secara lisan. Perjanjian secara lisan ini tidak menguntungkan sebab bila salah satu pihak wanprestasi akan sulit untuk pembuktiannya. Namun pada dasarnya perjanjian secara lisan ini juga menggunakan sistem perjanjian baku. Sistem perjanjian baku ini tercantum dalam nota pembelian. Namun demikian klausula tersebut tidak boleh melanggar ketentuan dalam Pasal 8 UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Proses perjanjian jual beli pupuk berdasarkan asas konsensualisme yaitu berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Saat terjadi kesepakatan tergantung dari pembeli yang menyatakan niatnya. Niat pembeli dilakukan dengan berbagai cara yaitu melaui telepon, datang langsung ke distributor, dan menunggu datangnya mobil keliling. Dalam wanprestasi yang dilakukan penjual penyelesaiannya yang diberikan tidak memuaskan, sebab penjual lebih sering tidak menanggapi secara positif pernyataan dari pembeli. Sehingga hal ini tidak dapat memenuhi hal-hal yang tercantum dalam Pasal 8 UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen khususnya ayat 1 butir b dan c.