TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN

Penelitian ini berjudul “Tanggungjawab Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan (Di Wilayah Hukum Kepolisian Polrestabes Kota Semarang)”. Pada saat ini sering terjadi tindak pidana yang dilakukan oleh anak,salah satunya adalah penganiayaan tersebuttelah diatur dalam pasal 351 – 358 KUHP. Permasalahan dalam penelitian ini adalah peraturan yang mengatur tindak pidana penganiayaan yang pelakunya seorang anak dan perlindungan hukum bagi anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan sesuai dengan sistem peradilan pidana anak di Indonesia dan pelaksanaannya di Polrestabes Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode yuridis normatif dengan pendekatan menggunakan pengkajian kepustakaan yang merupakan data sekunder, yang diperoleh dari mempelajari buku – buku, literatur – literatur dan karangan ilmiah lainnya yang berkaitan dengan permasalahan. Beberapa faktor penyebab anak melakukan Tindakan penganiayaan ialah faktor internal dan faktor eksternal, Adapun tujuan dari UU No 35 Tahun 2014 tentang Pelindungan anak mempunyai tujuan untuk mejamin dan melindungi anak dan hak – hak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpatisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat diskriminatif. Bentuk – bentuk perlindungan yang diberikan kepada anak yang berkonflik dengan hukum berdasarkan kepada UU No. 11 Tahun 2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang memberikan perlindungan kepada anak dalam tahap penangkapan dan penahanan, penyidikan, penuntutan, persidangan dan pembinaan , dan melalui penetapan diversi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan harus diperlakukan secara manusiawi, didampingi, disediakan sarana dan prasarana.