ANALISIS DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP MENTAL HEALTH ANAK REMAJA USIA 17-25 TAHUN

Perceraian memberikan dampak yang negatif kurang baik bagi remaja contohnya menjadi pemurung, minder, sulit untuk berinteraksi dikeramaian bahkan dilingkungan sosial sekalipun, merasa sangat kecewa dan berpengaruh terhadap setiap tindakan yang diambil oleh remaja. Tipe penenlitian yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan data sekunder yang terbagi menjadi tiga yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. metode pengumpulan data yang dapat digunakan oleh penulis yaitu dengan cara pengumpulan data kepustakaan, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder disajikan dalam bentuk uraian kalimat. Bentuk uraian kasus yang menyangkut kejadian- kejadian terkait aspek hukumnya dan data primer dapat disajikan dalam bentuk uraian kalimat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu uraian data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis dan tidak tumpang tindih sehingga dapat
memudahkan implementasi data dan pemahaman hasil analisis. Hasil penelitian adalah Dampak perceraian yang terjadi pada anak bukan hanya akan mempengaruhi kehidupannya tetapi akan berdampak juga terhadap kesehatan mentalnya. Dampak lain yang sering dirasakan anak yaitu kesedihan akaut, posesif, menutup diri, dan trauma. Suami istri yang telah bercerai tetap mempunyai kewajiban sebagai orang tua untuk memelihara dan mendidik anaknya termasuk dalam hal pembiayaan, pemeliharaan dan pendidikan anak