ANALISIS KINERJA DAN KAPASITAS JALAN SENDOWO KOTA SEMARANG

Kawasan wisata kota lama masuk ke dalam jajaran World Heriage City UNESCO menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang. Banyaknya jumlah pengunjung yang datang menyebabkan jumlah arus lalu lintas yang tinggi menuju kawasan tersebut dan menimbulkan kepadatan jumlah kendaraan di wilayah tersebut. Jalan Sendowo juga merupakan salah satu jalan masuk bagi pengendara sepeda motor dan mobil yang akan menuju titik utama kawasan Kota Lama. Jalan ini sangat padat terutama pada akhir pekan dan masa liburan. Metode penelitian dilakukan dengan survey untuk mendapatkan data primer. Setelah itu, data dianalisis berdasarkan MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Dari hasil survey jalan Sendowo memiliki volume pada jam puncak pagi sebesar 1054,1 smp/jam, pada jam puncak sore sebesar 847 smp/jam, pada jam puncak malam sebesar 1130 smp/jam. Sedangkan hasil perhitungan kapasitas jalan diperoleh jumlah kapasitas maksimum sebesar 1266,72 smp/jam. Terjadinya kecepatan di jalan Sendowo, penurunan kecepatan adalah sebesar 39,64%, dari kecepatan arus rencana (FV = 25,35 km/jam < FVo = 42 km/jam). Penilaian kinerja di jalan Sendowo diperoleh hasil, perhitungan derajat kejenuhan (Degree of Saturation) yaitu sebesar 0,83 pada jam puncak pagi, 0,66 pada jam puncak sore, 0,89 pada jam puncak malam, sedangkan batas maksimum kinerja jalan yang ideal yaitu memiliki nilai DS < 0,75. Dari hasil analisis diperoleh tingkat pelayanan jam puncak pagi dengan kategori D yaitu arus mendekati tidak stabil, volume lalu lintas tinggi, kecepatan masih di tolerir namun sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi arus lalu lintas. Kepadatan lalu lintas sedang, fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan lalu lintas internal dan hambatan temporer dapat menyebabkan penurunan kecepatan yang besar. Pada jam puncak sore tingkat pelayanan jalan termasuk kategori C, yaitu arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas yang tinggi. Kepadatan lalu lintas meningkat dan hambatan internal meningkat. Sedangkan pada jam puncak malam diperoleh tingkat pelayanan dengan kategori nilai E yang berarti kecepatan lalu lintas sangat rendah karena hambatan interval lalu lintas tinggi, pengemudi mulai merasakan kemacetan-kemacetan durasi pendek.