ANALISIS MANAJEMEN RISIKO K3 MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRADC DAN JSA PADA PEKERJAAN ERECTION GIRDER (Studi Pada: Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung)

Sepanjang tahun 2017 hingga 2024 terhitung dalam kurun waktu 7 tahun, tercatat 7 peristiwa kecelakaan kerja yang melibatkan pekerjaan pemasangan girder di Indonesia. Tingginya risiko pekerjaan diatas perlu diterapkan manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini memiliki tujuan mengidentifikasi risiko, mengetahui nilai risiko, serta pengendalian risiko atas pekerjaan erection girder, studi dilakukan pada proyek jalan tol Kayu Agung –
Palembang – Betung. Metode Hazard Identification, Risk Assement and Determining Control (HIRADC) serta Job Safety Analysis (JSA) digunakan dalam analisis penelitian ini. HIRADC merupakan metode pendekatan identifikasi risiko
dari beberapa pekerjaan. Identifikasi tersebut dilakukan berlandaskan penelitian sebelumnya, wawancara, dan observasi. Setelah mendapati variabel-variabel risiko
dilanjutkan menilai tingkat probabilitas dan dampaknya melalui kuesioner dengan responden 30 orang. Hasil kuesioner diolah untuk mendapati tingkat risiko mengacu pada matriks risiko, kemudian identifikasi lanjutan pada pekerjaan dengan
tingkat risiko ekstrim menggunakan metode JSA. Analisis sudah dilakukan,selanjutnya dapat menghasilkan pengendalian risiko. Hasil penelitian ini dari 8 pekerjaan mendapati 3 pekerjaan dengan level risiko sedang yakni pekerjaan
persiapan lahan, stressing, dan pemasangan pelengkap, 5 pekerjaan dengan level risiko tinggi yaitu pekerjaan mobilisasi, erection, bracing, manajemen lalu lintas,
serta cleaning area. Pengendalian risiko pada proyek jalan tol Kayu Agung – Palembang – Betung sudah diterapkan, baik secara individu pekerja dan secara umum pada lingkungan proyek.