PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI WILAYAH HUKUM KABUPATEN PATI

Perdagangan orang atau istilah asingnya Human Trafficing merupakan sebuah kejahatan yang sangat sulit diberantas dan disebut-sebut oleh masyarakat internasional sebagai bentuk perbudakan modern dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Korban perdagangan orang seringkali adalah perempuan dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap perempuan korban tindak pidana perdagangan orang di wilayah hukum kabupaten pati dan bertujuan untuk mengetahui dasar Majelis Hakim dalam menjatuhkan pidana kepada terdakwa terlalu rendah yang sebelumnya dalam putusan tingkat pertama terdakwa dijatuhkan pidana selama 3 (tiga) tahun. Kemudian diajukan permintaan banding oleh Penuntut Umum, namun hasilnya adalah menguatkan putusan untuk selebihnya dan terdakwa dijatuhkan pidana, dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan. Setelah diajukan hingga tahap kasasi terdakwa dijatuhkan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun. Kasus tersebut menjadi menarik karena perlu dikaji pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana pada kasus tindak pidana perdagangan orang dan dikaitkan dengan perlindungan hukum. Adapun analisis bahwa hakim kurang memerhatikan dalam penerapan sanksi pidana maupun perlindungan hukum terhadap korban. Penulis dalam memutus perkara Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Sumber datayang digunakan bersumber dari bahan hukum primer dan sekunder