ANALISIS PEMANENAN AIR HUJAN SEBAGAI OPTIMALISASI PENYEDIAAN AIR BAKU (STUDI KASUS PADA BALAI PSDA PEMALI COMAL)

Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain dan konstruksi sistem pemanenan air hujan yang optimal di lingkungan Kantor Balai PSDA Pemali Comal. Mengingat pentingnya sumber daya air dan tantangan yang dihadapi akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, pemanenan air hujan muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Balai PSDA Pemali Comal, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya air di wilayahnya, memiliki peran krusial dalam memastikan ketersediaan air bersih. Studi ini menganalisis potensi pemanenan air hujan di lokasi tersebut, mempertimbangkan faktor-faktor seperti curah hujan, luas area tangkapan, dan kebutuhan air. Total potensi air hujan di lingkungan Balai PSDA Pemali Comal sebesar 1.308,39 m3/tahun.

Dengan rincian potensi pada masing-masing gedung diantaranya Bangunan Blok A sebesar 770,29 m3/tahun, Bangunan Blok B sebesar 511,50 m3/tahun dan Masjid sebesar 26,60 m3/tahun. Agar dapat digunakan dalam jangka waktu panjang, dan untuk mengoptimalkan pemanfaatan air hujan tersebut, disarankan untuk membangun kolam tampungan air bawah tanah menggunakan konstruksi beton bertulang sejumlah 2 (dua) buah bak penampungan air dengan dimensi bak penampungan air 1
sebesar 8 m x 5,5 m x 2,5 m yang mampu menampung hingga 110 m3 air dan bak penampungan air 2 sebesar 5 m x 4 m x 2,5 m yang mampu menampung kapasitas 50 m3. Rencana Anggaran Biaya
perencanaan proyek pembangunan dua buah bak penampungan air membutuhkan dana sebesar Rp 508.545.000,00. Rincian anggaran tersebut adalah Rp 300.735.000,00 untuk bak penampungan air
1 dan Rp 207.810.000,00 untuk bak penampungan air 2. Dengan kapasitas tampungan dan rencana anggaran biaya yang direncanakan, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada sumber air bersih konvensional dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan air bersih di lingkungan Balai PSDA Pemali Comal.