SUPLEMENTASI Spirulina platensis PADA PEMBUATAN BISKUIT BERBASIS TEPUNG BERAS HITAM DAN SUWEG UNTUK PENCEGAHAN BADUTA STUNTING

Biskuit baduta stunting merupakan biskuit yang dibuat dari tepung yang
termodifikasi. Tujuan penelitian ini mengkaji karakteristik mutu dan biskuit baduta
stunting berbasis tepung beras hitam, suweg dan Spirulina platensis. Metode
penelitian analisis biskuit baduta stunting menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) analisis biskuit baduta stunting dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan
penelitian meliputi variasi tepung beras hitam dan suweg: F1 (50%:50%:0%), F2
(50%:49%: 1%), F3 (50%: 48%:2%), F4 (50%: 47%:3%). Jika terdapat perbedaan
nyata dilakukan dilakukan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT). Hasil
penelitian pada sifat fisik biskuit baduta stunting uji biskuit warna L* 15,54-
15,91%, a* 5,03 – 12,91%, b* 2,74 -5,53%, tekstur 205,54 – 310,07%, kerenyahan
275,48 – 413,84%. Analisis sifat kimia kadar air 14,16 - 18,08 %, kadar abu 2.13 -
3.35%, kadar lemak 16,25 - 21,17 %, kadar protein 5.75 - 6.85 %, kadar karbohidrat
51.29 - 58.28 %, kadar Fe 0.005 - 0.043 %, kadar antosianin 12.21 - 14.92 %, kadar
aktivitas antioksidan 32,75 - 54,72 %, kadar serat pangan 3.23 - 9.95 %. Hasil uji
sensoris uji hedonik dan mutu hedonik panelis menyukai perlakuan 50%:47%: 3%
(3,15) warna hijau pekat, aroma 50%:47%: 3% (3,03) khas Spirulina platensis,
tekstur 50%:47%: 3% (3,6) gurih dan lumer di mulut. Simpulan penelitian
menunjukkan bahwa sifat fisik biskuit baduta stunting terbaik pada perlakuan
50%:47%: 3% (F3), sifat kimia terbaik 50%:47%: 3% (F3), serta sifat sensori
terbaik 50%:47%: 3% (F3). Biskuit baduta stunting memenuhi syarat karakteristik
mutu biskuit bayi menurut SNI 01-7111.2-2005 meliputi tinggi kadar protein,
karbohidrat, serat pangan, aktivitas antioksidan.