PERCERAIAN YANG DIAKIBATKAN TERJADI PERCEKCOKAN YANG TERUS MENERUS YANG SUDAH TIDAK BISA DIDAMAIKAN LAGI

Perkawinan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Setiap pasangan suami istri mempunyai cita-cita untuk membentuk keluarga yang rukun dan bahagia. Kenyataannya tidak semua pasangan dapat mewujudkan tujuan perkawinan sehingga pernikahan berakhir dengan perceraian. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang judul “Perceraian Yang Disebabkan Karena Terjadi Percekcokan yang Terus Menerus yang Sudah Tidak Bisa Didamaikan Lagi”. Perumusan masalah yaitu 1) Apakah faktor – faktor yang menjadi alasan percekcokan terus menerus dalam rumah tangga yang sulit didamaikan lagi sehingga menyebabkan perceraian? 2) Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam mengabulkan gugatan cerai karena percekcokan yang terus menerus? Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor - faktor penyebab percekcokan terus menerus yang sulit didamaikan sehingga mengakibatkan perceraian dan mengetahui pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatan cerai karena percekcokan yang terus menerus. Metode Penelitian menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analistis. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan studi kepustakaan dan disajikan secara kualitatif. Hasil penelitian yaitu 1) Faktor ekonomi. 2) Faktor pihak ketiga (WIL, PIL dan ikut campurnya pihak keluarga) 3) Faktor persoalan prinsip. 4) Faktor penyalahgunaan penggunaan handphone. 5) Faktor kekerasan dalam rumah tangga. 6) Faktor Usia. 7) Faktor masalah kepribadian. Kesimpulan dari penelitian yaitu hakim memutus perceraian karena percekcokan terjadi terus menerus dan tidak dapat disatukan kembali sehingga telah memenuhi alasan cerai Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.