PEMBEBANAN HUTANG BERSAMA YANG DILIMPAHKAN KEPADA SALAH SATU PIHAK PASCA TERJADINYA PERCERAIAN (STUDI KASUS PUTUSAN 945/Pdt.G/2021/PA.Smg)

Maryanto, Wandira Fany Cindy Nur (2024) PEMBEBANAN HUTANG BERSAMA YANG DILIMPAHKAN KEPADA SALAH SATU PIHAK PASCA TERJADINYA PERCERAIAN (STUDI KASUS PUTUSAN 945/Pdt.G/2021/PA.Smg). Undergraduate thesis, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

[thumbnail of 201003742017619- COVER.pdf] Text
201003742017619- COVER.pdf

Download (214kB)
[thumbnail of 201003742017619-DAFTAR ISI.pdf] Text
201003742017619-DAFTAR ISI.pdf

Download (296kB)
[thumbnail of 201003742017619- PENGESAHAN.pdf] Text
201003742017619- PENGESAHAN.pdf

Download (108kB)

Abstract

Harta bersama pada dasarnya berbicara tentang masalah uang, kekayaan atau harta benda yangmerupakan gabungan dari modal tambah hutang, kekayaan atau harta benda yang merupakan gabungan dari modal tambah hutang, harta bersama menjadi satu ialah hal yang sangat sensitive dan banyak menjadi problem di masyarakat. Undang – Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu harta bersama dan harta bawaan. Sehingga seringkali terjadi sengketa harta bersama maka dapat di perhitungkan pula hutang yang terjadi didalamnya, namun pada prinsipnya tidak semua hutang dapat dibagi untuk menjadi tanggung jawab pihak terkait didalamnya, seperti halnya dalam putusan pengadilan agama Kota Semarang Nomor 945/Pdt.G/2021/PA.Smg yang didalam putusannya membebankan hutang kepadasalah satu pihak, hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan penelitian terhadap putusan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang di fokuskan pada teks putusan Pengadilan Agama Kota SEmarang pada perkara Nomor 945/Pdt.G/2021/PA.Smg. temuan yang diperoleh dari penelitian ini antara lain bahwa pertanggung jawaban hutang sedikit tidak susai dengan dasar hukum Kompilasi Hukum Islam. Implikasi dari penelitian ini adalah pembebanan hutang bersama yang dibuat untuk kepentingan bersama pada saat suami isteri masih terikat di dalam sebuah ikatan perkawinan yang seharusnya hutang tersebut dibebankan sama rata kepada kedua belah pihak saat terjadinya perceraian. Pertanggungjawaban hutang yang dibuat untuk kepentingan bersama atau kepentingan keluarga seringkali dibenturkan dalam kasus – kasus tertentu, dengan melihak kenyataan bahwa dalam perkara di Pengadilan Agama Kota Semarang ini dimana isteri berhutang untuk kepentingan keluarga, mengenai hal tersebut dimungknkan pertanggung jawaban dengan porsi yang sama karena ststus kebutuhannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pembebanan, Hutang Bersama dan Perceraian
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - S1 Hukum
Depositing User: Fakultas Hukum
Date Deposited: 29 May 2024 02:26
Last Modified: 29 May 2024 02:26
URI: http://repository.untagsmg.ac.id/id/eprint/800

Actions (login required)

View Item
View Item