ANALISA KEBUTUHAN MAN POWER PADA PROYEK GEDUNG GARDU INDUK TEGANGAN EKSTRA TINGGI PLN BATANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan masih terus berproses untuk menjadi negara maju. Hal ini harus didukung dengan kemajuan teknologi dari berbagai sisi yang salah satunya dan tidak kalah penting adalah dari sisi konstruksi kelistrikan. Dalam dunia kelistrikan diperlukan juga suatu gardu induk untuk mengatur pembagian load atau daya listrik agar bisa tersalurkan secara maksimal kepada konsumen listrik yaitu masyarakat luas maupun dunia bisnis seperti pabrik - pabrik dan perusahaan - perusahaan. Untuk
pembangunan Gardu Induk PLN yang saat ini menjadi salah satu PSN (Proyek Strategis Nasional) adalah pembangunan gedung Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV PLN Batang Jawa Tengah, yaitu sebuah gedung bertingkat yang didalamnya terdiri dari peralatan - peralatan High Voltage Aparatus Electric, ruangan gedung kontrol dan ruangan kantor untuk supervisor gardu maupun operator gardu. Dalam pembangunan gedung Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV PLN Batang Jawa Tengah memerlukan sebuah manajemen konstruksi secara optimal agar dapat mencapai penyelesaian progress pembangunan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kontraktor yang mengerjakan konstruksi tersebut adalah PT. Citramas Teknik Mandiri yang dalam perjalanannya PT. Citramas Teknik Mandiri dinilai mempunyai kekurangan yaitu dari sisi jumlah Man Power yang kurang memadai, sehingga
dengan adanya kondisi tersebut PT. Citramas Teknik Mandiri mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan pembangunan gedung Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV Batang dan mundur dari target penyelesaian progress pekerjaan yang telah ditetapkan. Maka dari itu perlu
dilakukan analisa terkait kebutuhan Man Power yang harus disediakan untuk mengejar progress pekerjaan konstruksi gedung Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Batang agar dapat selesai sesuai dengan target penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan.